Jumat, 03 April 2009

Danau Toba Nan Mempesona

Foto by: Darwis Triadi

Medan



Sudah lama Danau Toba menjadi andalan pariwisata Sumatera Utara. Danau ini, selain menarik wisatawan nusantara juga terkenal hingga ke mancanegara. Apa keunikan lainnya?

Sungguh kurang lengkap, bila berplesiran tak menyempatkan diri bertandang ke Danau Toba. Danau vulkanik sebesar 100km x 30km di Sumatera Utara, di tengahnya terdapat sebuah pulau vulkanik, bernama Pulau Samosir. Suasana sejuk, tenang, nyaman langsung terasa begitu sampai di Danau Toba. Dari atas ketinggian bukit melewati jalan menurun ke Parapat, kita bisa memandang hamparan air membiru yang luas bak lautan. Kepenatan perjalanan darat lebih dari empat jam dari Kota Medan langsung sirna.

Di warung-warung sederhana pinggir jalan yang menurun, banyak pelancong menghabiskan waktu berjam-jam memandangi keajaiban alam Danau Toba sambil menyeruput kopi dengan nikmat. Angin bertiup sepoi-sepoi menambah segarnya suasana.

Danau Toba merupakan danau terbesar di Asia Tenggara ini memang memukau. Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun silam, merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan, bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sekitar ribuan jiwa. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Danau Toba yang terletak 906 meter di atas permukaan laut, berukuran sekitar 1.700 meter persegi. Toba dikelilingi bukit-bukit hijau dengan dinding-dinding cadasnya. Di tengah Pulau Samosir masih ada danau lagi. Jadi ada danau di atas danau.

Begitu menginjakkan kaki di Parapat, banyak yang bisa dilakukan pelancong untuk menikmati danau dan alam sekelilingnya. Mau berenang, naik perahu, berkeliling danau, atau sekadar memandangi air. Semua menyenangkan.

Pelancong juga bisa menuju ke Pulau Samosir. Dari Parapat, tersedia angkutan feri yang berangkat tiap jam ke Desa Tomok. Tomok merupakan desa utama di pantai timur Samosir. Desa ini merupakan salah satu tujuan turis. Di Tomok antara lain terdapat sejumlah rumah tradisional tua dan komplek makam Raja Sidabutar. Jika ingin mengitari danau juga bisa menyewa perahu motor.

Penginapan dari yang sederhana sampai hotel berbintang banyak tersedia. Untuk makan pun tak perlu repot. Rumah makan, restauran, dan kafe bertebaran. Mau souvenir buat oleh-oleh? Pelancong dengan mudah mendapatkannya di Parapat atau di Pulau Samosir.

Danau Toba bisa dicapai dari Kota Medan dengan kendaraan pribadi, mobil sewaan atau angkutan umum. Dari Medan bisa lewat Parapat baik melalui Tebing Tinggi dan Pematang Siantar. Bisa juga melalui rute desa Pematang Purba-Karo sampai Brastagi. Pemandangan di sepanjang perjalanan tak kalah menariknya.

Selain wisata alam, Toba katanya memiliki daya tarik lain. Yakni Pulau Samosir dengan budayanya, Tapanuli Utara dengan wisata rohaninya, dan Toba sendiri menjadi wisata sejarah.

Dari atas bukit, saat matahari hampir tenggelam, pantulan cahaya merah membias di danau yang luas. Sungguh pemandangan yang mempesona. Sayang kini tak banyak yang mau menikmatinya.

Tidak ada komentar: